Sisi Lain Jogja

Author : Desi Eka

Yogyakarta atau yang biasa disebut Jogja memang memiliki banyak sekali julukan, semua hal yang yang dimiliki oleh Jogja memang selalu  menjadi ciri khas dan juga memiliki keistimewaan tersendiri sehingga mampu memikat hati para wisatawan dan membuat jatuh cinta siapa saja semenjak pertama kali menginjakkan kaki di Jogja

Jogja memang sangat identik dengan julukan Kota Pelajar dan juga Kota Gudeg, akan tetapi sebenarnya masih banyak juga julukan-julukan lain untuk Jogja.

1.      Kota Pelajar

Sudah tidak perlu dipertanyakan lagi mengapa Jogja mendapat julukan sebagai Kota Pelajar. Di Jogja sendiri  terdapat banyak sekali kampus baik Universitas Negeri ataupun Universitas Swasta. Mayoritas dari pelajar SMA di Indonesia sangat memiliki keinginan untuk dapat melanjutkan studi kuliahnya di Jogja.

2.      Kota Istimewa

Jogja memiliki predikat istimewa sebagaimana yang tertulis dalam UU No 13 tahun 2021 tentang keistemewaan Jogja dan mendapat gelar Derah Istimewa Yogyakarta. Dan seperti yang kita ketahui bahwa tidak semua daerah di Indonesia bisa mendapatkan gelar istimewa.

Salah satu alasan mengapa Jogja bisa mendapat gelar istimewa adalah karena gelar ini merupakan bentuk penghargaan Republik Indonesia saat dahulu Keraton Yogyakarta menyatakan diri dan mau untuk bergabung menjadi bagian dari wilayah NRI pada saat pasca-proklamasi. Hal lain yang menyebabkan Jogja mendapat gelar istimewa juga karena Jogja memiliki Raja yang juga merangkap sebagai Gubernur DIY.

3.      Kota Gudeg

Salah satu julukan yang sangat melekat pada Jogja adalah sebagai Kota Gudeg. Gudeg merupakan kuliner yang paling tua karena makanan ini usinya seusia dengan Kraton Yogyakarta.

4.      Kota Seniman

Banyak sekali seniman dari bidang pelukis, musisi, dan juga pemain teater yang bisa kita temukan di Jogja. Daerah Kawasan Nol Kilometer biasanya menjadi tempat berkumpulnya para seniman Jogja.

5.      Kota Batik

Daerah yang paling terkenal dengan julukan Kota Batik memanglah Pekalongan, akan tetapi Jogja juga mendapat julukan Kota Batik karena berhasil lolos dari kriteria yang disyaratkan oleh Dewan Kerajinan Dunia atau World Craft Council. Jogja juga memiliki banyak sekali jenis batik dengan berbagai macam corak dan juga warna, bahkan Jogja juga memiliki batik keraton yang khas.

6.      Kota Bakpia

Bukan hanya gudeg yang menjadi makanan khas Jogja, akan tetapi ada juga bakpia. Hampir di sepanjang jalan di Jogja tersedia took oleh-oleh makanan khas Jogja yang tentu saja menjual bakpia didalamnya. Saat ini bakpia juga telah tersedia dalam berbagai rasa serta terdapat juga bakpi kukus.

Selain dari 6 julukan diatas, sebenarnya Jogja masih mempunya banyak sekali julukan lain. Julukan-julukan itu juga semakin membuat Jogja terasa istimewa karena terdapat banyal hal yang bisa menjadi identitas dari Jogja itu sendiri.

Akan tetapi sebenarnya selain Jogja juga memiliki sisi lain yang mungkin belum banyak diketahui oleh publik. Salah satu hal yang menjadi sisi lain atau bahkan sebagian orang menganggap sisi gelap Jogja adalah klithih. Kithih sendiri sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu, akan tetapi saat klithih sangat ramai diperbincangkan karena mereka yang kembali berulah.

Pada aslinya kata klithih dalam bahasa jawa berarti suatu aktivitas seseorang keluar rumah pada malam hari dengan tujuannya untuk mencari angina. Akan tetapi saat ini klithih sangat identic dengan aksi premanisme yang dilakukan saat malam hari. Pelaku-pelaku klihtih ini pun kebanyakan adalah anak-anak muda yang usianya antara 14-20 tahun. Sedangkan untuk motifnya sendiri biasanya adalah karena terdapat persaingan antar geng, kelompok.

Akhir-akhir ini klithih ramai diperbincangkan karena aksi mereka yang semakin meresahkan. Pasalnya target dari aksi mereka sekarang bukan lagi musuh mereka tetapi banyak justru orban secara acak. Mereka tidak segan-segan untuk melukai korban dengan senjata tajam seperti celurit, pisau, bahkan sampai ada korban yang meninggal akibat serangan mereka.

Banyak orang menganggap bahwa kithih ini sama dengan begal, padahal sebenarnya berbeda karena begal tujuan utamanya adalah untuk mengincar harta korban, sedangkan klithih hanya akan melukai korban tanpa mengambil hartanya. Sampai saat ini fenomena klithih ini  masih ditakuti banyak orang bahkan masyarakat setempatpun juga  karena merasa sudah tidak aman lagi meskipun banyak dari pelaku yang berhasil ditangkap. Masyarakat berharap agar polisi lebih sering dalam mengadakan patrol malam serta agar aparat hokum memberikan sanksi yang sepadan supaya memberikan efek jera pada pelaku.

           

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Sosok Inspiratif Alif Fatullah, Sukses di Usia Muda Mulai Dari Nol

Mt. Andong, Gunung Indah yang Dirindukan Pendaki